SKRINING BAKTERI PROBIOTIK UNTUK AKUAKULTUR


I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Probiotik berasal dari bahasa Latin yang berarti "untuk kehidupan" (for life) ; disebut juga "bakteri bersahabat", "bakteri menguntungkan" , "bakteri baik" atau " bakteri sehat". Apabila didefinisikan secara lengkap, probiotik adalah kultur tunggal atau campuran dari mikroorganisme hidup yang apabila diberikan ke manusia atau hewan akan berpengaruh baik karena probiotik akan menekan pertumbuhan bakteri patogen/bakteri jahat yang ada di usus manusia/hewan.
            Probiotik yang mengandung Lactobacillus, Bifidobacterium dan Acidophilus telah digunakan sejak berabad-abad tahun yang lalu untuk kesehatan manusia meskipun belum diketahui bahan aktifnya dan bagaimana cara bekerjanya. Lactobacillus diidentifikasi pertama kali oleh Louis Pasteur di Perancis (1845 -1895). Penemuan fungsi probiotik yang pertama kali diperoleh seorang peneliti Rusia yang bernama Metchnikoff . Atas penemuannya itu, beliau memenangkan hadiah Nobel. Teorinya dikenal dengan judul intoxication theory /eternal youth theory dimana beliau berpendapat bahwa mengkonsumsi yoghurt dapat mencegah penuaan.
Mengingat betapa bermanfaatnya bakteri probiotik bagi makhluk hidup maka dalam praktikum kali ini dikaji skrining atau penapisan bakteri probiotik, yaitu dengan menumbuhkan bakteri kandidat probiotik pada bakteri patogen.

1.2 Tujuan
            Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari metode seleksi bakteri probiotik untuk akuakultur.

 II. METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 6 Juni 2007 pada pukul 07.00-10.00 WIB dan  pengamatan dilakukan setelah 24 jam yaitu pada hari kamis, 7 Juni 2007 pada pukul 10.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

2.2 Alat dan Bahan
            Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu 2 buah pipet steril 1ml, bunsen, korek api, kertas cakram yang berbentuk bulat, cawan petri, pinset, tabung Eppendorf , batang penyebar, tabung reaksi, ose, dan inkubator.
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu biakan cair bakteri Vibrio harveyi, larutan media SWC, media TCBS, larutan fisiologis (0.85 NaCl), dan skultur murni kandidat bakteri probiotik.

2.3 Metode Kerja
2.3.1 Metode Kertas Cakram
         Pada metode ini langkah yang pertama dilakukan yaitu biakan bakteri Vibrio harveyi diambil dengan pipet steril sebanyak 1 ml kemudian dpindahkan ke dalam medium SWC-agar, kemudian disebar dengan batang penyebar, ditunggu sampai kering. Setelah itu satu koloni tunggal bakteri probiotik disuspensikan pada 1 ml larutan garam fisiologis. Selanjutnya pada cawan petri 5 buah kertas cakram diletakkan di atas permukaan media SWC-agar yang sudah tersuspensi bakteri patogen. Kertas cakram diletakkan sebanyak 4, posisinya diletakkan di masing-masing pojok cawan petri. Kemudian yang di bagian tengah cawan diletakkan kertas cakram yang telah direndam larutan fisiologis. Langkah tersebut juga dilakukan pada suspensi bakteri kandidat probiotik-2. setelah itu dilakukan inkubasi dan pemgamatan pada hari berikutnya.

 2.3.2 Penghambat Pertumbuhan Pada Media Cair
Langkah pertama yang dilakukan pada kultur bersama yaitu penumbuhan bakteri Vibrio harveyi dan baktei kandidat probiotik pada media TSBC secara bersama-sama. Masing-masing cawan ditumbuhkan bakteri dengan pengenceran yang berbeda-beda. Yaitu bakteri Vibrio harveyi dengan pengenceran 10-7, bakteri Vibrio harveyi dengan pengenceran 10-6, bakteri Vibrio harveyi + probiotik dengan pengenceran 100, dan bakteri Vibrio harveyi + probiotik dengan pengenceran 10-1. Kemudian diinkubasi selama 24 jam. Setelah itu diamati dan dilakukan penghitungan koloni bakteri yang tumbuh.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Tabel 1. Hasil dari Pengamatan Metode Kertas Cakram dengan Bakteri V. harveyi
No
Bakteri Patogen
Bakteri Kandidat Probiotik
Diameter Zona Hambat (cm)
1.
2.
3.
4.
5.
V. harveyi
V. harveyi
V. harveyi
V. harveyi
V. harveyi
Isolat 1
Isolat 1
Isolat 2
Isolat 2
Garam fisiologis
0
0
0.6
0.6
0

Tabel 2. Hasil dari  Pengamatan Penghambatan Pertumbuhan pada Media Cair dengan Bakteri V. harveyi
Bakteri Patogen
Bakteri Kandidat Probiotik
Jumlah koloni V. harveyi
Tanpa Pengenceran
10-1
koloni
10-6
koloni
10-7
koloni
V. harveyi
-
-
-
TBUD
TBUD
V. harveyi
Isolat x
191 x 101
52 x 102
-
-

3.2 Pembahasan
            Bakteri patogen yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu bakteri V. harveyi. V. harveyi merupakan bakteri yang hidup di lingkungan perairan laut (Baumann et al., 1994 dalam Widanarni, 2004). V. harveyi termasuk bakteri gram negatif berbentuk koma dan memiki sifat oksidase positif, fakultatif anaerobik, tidak membentuk spora, motil, memiliki flagel, tunggal, serta tidak tumbuh pada suhu 4oC (Tjahjadi et al., 1994 dalam Rajab, 2006). Klasifikasi bakteri V. harveyi  dalam www.wikipedia  adalah sebagai berikut :
            Kingdom         : Bacteria
            Filum               : Proteobacteria
            Kelas               : Gamma Proteobacteria
            Ordo                : Vibrinales
            Famili              : Vibrionaceae
            Genus              : Vibrio
            Spesies            : Vibrio harveyi
            Bakteri ini mampu berpendar dalam tempat gelap. Menurut Suwanto et al. (1998) dalam Widanarni (2004) jika diamati di ruang gelap, V. harveyi tampak berpendar dan pendarannya dapat bertahan hingga 2-3 hari. Bakteri Vibrio berpendar mengeluakan cahaya selama 2–3 hari pada media thiosulphate citrate bile salt (TCBS) dan media SWC (sea water complete). Bahan yang mengeluarkan cahaya pada bakteri ini yaitu aldehid rantai panjang. Selain itu luciferan, enzim luciferase, Flavin Mononukleotida (FMN) Nikotineamid Adenin Dinukleotida (NAD) dan oksigen berperan dalam proses bioluminasi (Schlegel, 1981 dalam Gultom, 2003).
            Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada metode kertas cakram diperoleh data bahwa bakteri isolat 2 mampu menghambat pertumbuhan V. Harvey dengan diameter hambat 0,6 cm, sedangkan bakteri probiotik isolat 1 tidak dapat menghambat pertumbuhan V. Harvey. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri probiotik isolat 2 memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan V. Harvey atau mampu bersaing dalam memanfaatkan nutrien di dalam media tumbuh. Akan tetapi hal ini tidak berlaku untuk bakteri probiotik isolat 1.
            Berdasarkan hasil pengamatan pada metode kultur bersama didapatkan data bahwa bakteri kandidat probiotik isolat x tanpa pengenceran mampu menghambat pertumbuhan V. Harvey  sehingga koloni yang terbentuk dapat dihitung. Pada pengenceran 10-1 bakteri probiotik ini juga mampu menghambat pertumbuhan V. Harvey, tetapi jumlah koloninya lebih banyak. Akan tetapi pada pengenceran 10-6 dan 10-7 jumlah koloni V. Harvey tidak dapat dihitung. Hal ini berarti pada pengenceran 10-1 bakteri kandidat probiotik isolat x sudah dapat bekerja secara efektif untuk menghambat pertumbuhan V. Harvey.
            Menurut Laranja (2007) mekanisme antagonistik probiotik bekerja dengan beberapa macam cara antara lain:
  • Produksi senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain sebagai contoh bacteriocins, antibiotik seperti surfactins, itulins, bacilysins yang diproduksi spesies bacillus.
  • Kompetisi terhadap substansi yang essensial (yang diperlukan untuk metabolisme). Sebagai contoh Vibrio strain P memenangkan persaingan dengan vibrio patogen dengan mengabsorbsi zat besi. Hal ini dikarenakan Vibrio strain P memproduksi siderophores.
  • Kompetisi untuk ruang adhesi (adhesion sites). Semakin awal kolonisasi probiotik potensial di dalam saluran pencernaan, maka semakin bagus (potensi kerja probiotik).
  • ‘Quorum sensing’ antar bakteri. Bakteri dapat berkomunikasi satu sama lain dengan memanfaatkan molekul tertentu yang berperan sebagai sinyal. Dengan quorum sensing, populasi bakteri dapat meregulasi ekspresi gen dan pada akhirnya mempengaruhi komunitas bakteri tersebut.
            Berdasarkan hasil percobaan dapat pula dibandingkan antara metode kertas cakram dengan metode kultur bersama. Metode kultur bersama tampak lebih efektif dalam menilai kerja dari suatu jenis probiotik. Hal ini karena dalam kultur bersama akan nampak persaingan antara bakteri patogen dengan bakteri probiotik yang kita kultur. 

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
            Metode seleksi bakteri probiotik dapat menggunakan metode kertas cakaram ataupun kultur bersama. Pada metode kultur bersama persaingan antar bakteri lebih jelas terlihat. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kandidat probiotik isolat x dengan pengenceran 10-1 cukup baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri V. Harveyi. Pada pengenceran ini bakteri yang tumbuh hanya sedikit jika dibandingkan dengan isolat yang lain, yaitu berjumlah 56 x 102.

4.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum selanjutnya digunakan bakteri probiotik dari jenis lain untuk memperkaya khazanah pengetahuan tentang bakteri probiotik.

DAFTAR PUSTAKA

  Gultom, Denniyati M. 2003. Patogenitas Bakteri Vibrio harveyi pada Larva Udang Windu (Penaeus monodon Fab.). Skripsi. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Laranja, J. 2007. Mekanisme Antagonistik Dari Probiotik.  http://akuakultur.wordpress.com/2007/01/22/mekanisme-antagonistik-dari-probiotik/ (10 Juni 2007).

Rajab, F. 2004. Isolasi Dan Seleksi Bakteri Probiotik Dari Lingkungan Tambak Dan Hatchery Untuk pengendalian Penyakit Vibriosis Pada Larva Udang Windu. Skripsi. Departeman Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Widanarni. 2004. Penapisan Bakteri Probiotik Untuk Biokontrol Vibriosis Pada Larva Udang Windu : Konstruksi Penanda Molekuler Dan Esei Pelekatan. Tesis.  Departeman Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.



0 Response to "SKRINING BAKTERI PROBIOTIK UNTUK AKUAKULTUR"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel