Biosecurity Aquaculture


Biosecurity adalah tindakan perlindungan dari efek yang merugikan dari organisme seperti agen penyakit dan hama yang membahayakan bagi manusia, hewan, tanaman dan lingkungan. Biosecurity didefinisikan sebagai serangkaian usaha untuk mencegah atau mengurangi peluang masuknya suatu penyakit ke suatu sistem budidaya dan mencegah penyebarannya dari suatu tempat ke tempat lain yang masih bebas. Prinsip dasar dalam pengaplikasiannya adalah isolasi dan desinfeksi. Di Indonesia khususnya sektor perikanan, istilah dan pelaksanaan biosecurity masih sangat relatif baru sehingga konsep ini belum banyak diterapkan. Paling tidak ada dua hal yang menyebabkan para pembudidaya belum melaksanakan program ini, antara lain kurangnya pengetahuan dan miskonsepsi terutama tentang besarnya biaya dalam penerapan biosecurity tanpa mempertimbangkan keuntungan yang akan diperoleh. Efektifitas program biosecurity tergantung pada beberapa hal, baik faktor teknis, managerial maupun ekonomi. Oleh karenanya, dalam pelaksanaannya sangat memerlukan kedisiplinan dan kepedulian yang tinggi baik pada level pelaksana maupun manager. Aplikasi di tingkat farm harus dilakukan secara komprehensif sehingga dapat mencegah masuk, berkembang dan menyebarnya pathogen tertentu yang sangat berbahaya. Dalam suatu kegiatan budidaya, pelaksanaan konsep ini diharapkan mampu menjadi solusi alternatif bagi terciptanya budidaya perikanan yang berkelanjutan

Biosecurity dapat diterapkan di berbagai tingkatan dari yang paling kecil seperti bisecurity tingkat kandang sampai yang besar seperti biosecurity tingkat negara, untuk seterusnya berbagai tingkatan ini akan di wakili dengan istilah wilayah. Penerapan yang berbeda di berbagai tingkatan wilayah ini disesuaikan dengan tujuan dari tindakan biosecurity itu sendiri. Dalam tulisan ini tingkatan wilayah yang akan di bahas adalah tingkatan negara dan fokus ke arah hewan dan produknya, walaupun sebenarnya biosecurity ini bisa diterapkan dalam tingkatan wilayah yang lebih kecil dan juga bisa mencakup jenis komoditas lain.

Hal ini dilakukan mengingat bahwa kendala utama dalam pengelolaan ikan mas saat ini adalah KHV. Prinsip dasar dalam pengaplikasiannya adalah isolasi dan desinfeksi. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan biosecurity dalam pengelolaan ikan mas dengan target berupa infotek penerapan biosecurity, standard prosedur dalam pengelolaan hatchery serta ikan mas yang bebas pathogen tertentu (SPF). Dengan penerapan biosecutiry dalam pengelolaannya, kegiatan tahun 2005 ini telah menghasilkan ikan mas SPF strain Szarvas sebanyak 84 ekor dan strain Amur sebanyak 19 ekor.

0 Response to "Biosecurity Aquaculture"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel