IMUNOSTIMULASI PADA HEWAN AKUATIK

Pengembangan perikanan budidaya di Indonesia berlangsung demikian pesatnya melalui ekstensifikasi dan intensi­fikasi.  Kondisi ini tentunya akan memperbesar peluang berjangkitnya wabah peyakit ikan yang menimbulkan kerugian ekonomis.   Rijkers et al. (1981) menyebutkan, bahwa patogen selalu ada dalam media hidup ikan.  Karenanya masalah penyakit infeksi sewaktu‑waktu dapat timbul dalam kegiatan perikanan budidaya dan bahkan ikan‑ikan di perairan umum. 
Di Indonesia, pernah terjadi beberapa wabah penyakit yang mengakibatkan kerugian ekonomi yang tinggi; misalnya pada tahun 1980‑an terjadi wabah penyakit bercak merah pada ikan budidaya air tawar, pada awal 1990-an penyakit MBV (monodon baculovirus) mewabah di pertambakan udang windu.  Bahkan, hingga saat ini penyakit white spote masih merupakan kendala yang belum dapat diatasi dalam proses produksi udang windu (Penaeus monodon) baik di pembenihan maupun di tambak pembesaran. 
Pengendalian perluasan penyakit harus dilakukan sedini mungkin, agar tidak terjadi wabah penyakit yang menyebabkan kerugian ekonomi.  Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan pemakaian bahan kimia,  namun pemakaiannya untuk jangka panjang dapat menimbulkan dampak negatif.  Dampak ini bukan saja terhadap  lingkungan  perairan dan patogen-patogen  yang menjadi resistensi, bahkan terhadap kesehatan konsumen dan antara lain berupa  adanya residu antibiotik.
Untuk menghindari hal itu, pengembangan ketahanan tubuh perlu dilakukan dengan imunostimulasi (imunisasi—vaksinasi) dan pemakaian imunostimulan  yang ramah lingkungan.  Secara laboratoris dan pada aplikasi lapangan terbatas, imunostimulasi dapat meningkatkan sintasan hidup ikan budidaya (Gina, 1997; Alifuddin, 1999; Alifuddin et al. 2001a,  2001b).  Tulisan ini mengulas secara singkat imuno-stimulasi pada hewan akuatik- ikan dan udang, antara lain mengenai dasar imunosti-mulasi, preparasi vaksin konvensional dan imunostimulan.   
 

0 Response to "IMUNOSTIMULASI PADA HEWAN AKUATIK"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel